Negara negara besar pasti pernah mengalami ketegangan di dalam negeri.Begitu juga dengan saat ini yg sedang terjadi di kota Tahrir square, kairo, Mesir.Ketegangan ini terjadi karena masyarakat sudah lelah dengan pemerintahan hosni mubarak, presiden yang sudah memimpin tiga dekade itu menolak mundur dari jabatannya.
Ketegangan d mesir ini berlangsung antara masa antipemerintah dengan masa pemerintah, Bentrokan dua kubu pro dan kontra berlangsung brutal. Massa antipemerintah yang bermodal kayu dan batu, berhadapan dengan massa pro-Mubarak yang diduga bersenjata lebih mematikan. Massa pro-Mubarak bahkan membawa kuda dan unta. Ada pula yang melempari bom molotov, dan blok beton.
Ribuan pendukung Mubarak juga mempersenjatai diri dengan tongkat dan pisau saat memasuki alun-alun. Situs berita Sidney Morning Herald menyebut adanya letusan senjata api di tengah bentrokan. Tiga orang tewas sebelumnya diduga kuat meninggal karena peluru tajam.
Ketegangan di Mesir juga berdampak kepada masyarakat indonesia khususnya yang sedang menuntut ilmu disana, banyak orang indonesia disana tidak tahan mendengar suara suara ledakan dan senjata api yang hampir setiap hari mereka dengar, sedangkan di indonesia mereka jarang sekali mendengar suara letupan senjata api atau sebagainya.Selain jiwa bangsa kita yang terancam, ketegangan ini juga mengakibatkan melonjaknya harga bahan bakar di Indonesia.
Banyak opini mengatakan bahwa ketegangan yang terjadi di mesir menghambat jalur perdagangan minyak dunia yang mengakibatkan melonjaknya harga bahan bakar minyak di beberapa negara.
Kepemerintahan hosni mubarak juga di anggap diktator, bahkan ada pendapat yang menyatakan bahwa masa propemerintah ada aparat hasil provokasi mubarak yang memakai baju preman, ada juga yang berpendapat masa propemerintah adalah tahanan bayaran yang di tugaskan melawan masa antipemerintah.Dengan tindakan ini sudah banyak nyawa yang hilang saat peristiwa itu.